Kamis, 08 Maret 2012

MOBIL ESEMKA KARYA ANAK BANGSA


Mobil Esemka memberikan gambaran baru dalam dunia otomotif Indonesia dengan launchingnya 2 mobil esemka yang di gemari oleh pejabat Negara terutama Pak Walikota solo yaitu Joko Widodo dan warga kota solo.saat di keluarkannya mobil hasil rakitan siswa-siswa SMK Negeri 2 Surakarta dan SMK Warga Solo dengan Spesifikasi yang diusung mobil nasional Esemka Rajawali sudah tergolong bagus dan tidak kalah dengan hasil yang dikeluarkan pabrik. Jokowi (sapaan akrab Joko Widodo) juga mengganti mobil dinas Toyota Camry yang biasa dinaikinya, dengan mobil nasional atau disingkat Mobnas Esemka Rajawali. Serah terima mobil nasional ini dilakukan pada hari Senin (2/1/2012), di Balaikota Solo. “Harganya murah tapi tidak kalah dengan mobil buatan pabrik, kalau surat izinnya keluar langsung saya pakai, tapi kalau tidak keluar juga ya tetap saya pakai,” kata Jokowi. “Mobil dinas Jokowi tersebut adalah varian Sport Utility Vehicle (SUV) dengan kelir hitam. Mobil ini bermesin bensin dan memiliki kapasitas 1.500cc dengan empat silinder plus sistem bahan bakar injeksi,” staf pengajar teknik kendaraan ringan SMK Negeri 2 Surakarta Sriyono, kepada Okezone. “Basic mesin Esemka Rajawali ini adalah KIA, atau dulu mesinnya digunakan oleh Timor. Mesin ini mampu memproduksi 105 tenaga kuda pada putaran mesin 5.500 rpm,” lanjut Sriyono. Esemka Rajawali memiliki kapasitas tujuh penumpang dengan fitur-fitur terkini seperti power window, AC dual zone, power steering, central lock, sistem audio dengan CD, serta tak ketinggalan sensor parkir. Untuk membuat satu unit mobil tersebut membutuhkan waktu sekitar dua bulan. Perakitan mobil Kiat Esemka itu, dibina dari salah satu pengusaha otomotif, H Sukiyat, pemilik usaha Kiat Motor Klaten. Esemka Rajawali ini sudah memiliki agen tunggal pemegang merek (ATPM) yang dipegang PT Solo Manufaktur Kreasi.
Menurut berita yang beredar saat ini Harga satu unit mobil nasional ini diperkirakan hanya Rp75 juta. Dengan Spesifikasi * Varian : Sport Utility Vehicle (SUV) * Warna : Hitam * Mesin : Sistem injeksi 4 silinder 1.500cc * Kafasitas Penumpang: 7 orang * Fitur Pendukung: power window, AC dual zone, power steering, central lock, sistem audio dengan CD dan sensor parkir. * Kisaran Harga : 75 hingga 95 juta rupiah ini menurut saya sanggat murah dan terjangkau oleh semua kalangan masyarakat. Saat ini yang di butuhkan untuk produk dalam negri adalah dukungan dari pemerintah sepenunya bukan hanya mengoreksi kesalahan dan kekurangan yang ada dalam produk nasional.
saya secara pribadi sangat salut dengan Pak Walikota Solo yaitu Joko Widodo  dan warga sekitar solo yang memiliki rasa cinta dengan produk anak negri.Dengan mau mengorbankan waktu tenaga dan fikirannya Pak Walikota  untuk nama Harum kota Solo di bidang otomotif Mobil.dibawah ini adalah gambar antusiasnya warga solo saat mobil esemka akan menjalani uji emisi ke jakarta





Menurut beberapa sumber yang saya baca, Esemka bukanlah mobil pertama yang berhasil diciptakan oleh generasi muda Indonesia. Mobil-mobil karya anak bangsa lainnya juga lebih dulu hadir, seperti Komodo, Tawon, Gea, Marlip, Maleo, Wakaba, Timor, Esemka Digdaya. Memang mobnas seperti sengaja ditenggelamkan di negeri ini. Dibandingkan dengan mobil jepang, eropa yang berlalu lalang di jalanan Indonesia. kenapa demikian?. Mungkin, karena pajak pemasukan Mobil yang diimport lebih besar di bandingkan mobil buatan SMK.
Menurut analisa saya pemerintah sampai saat ini kurang mendukung dengan mobil buatan dalam negri dengan kuatnya elite elite politik dan para pengusaha dalam bidang otomotif yang menekan produk mobil buatan negri.terbukti beberapa hari yang lalu saat mobil Esemka melakukan uji emisi tidak lolos dengan alasan menurut Kepala Puskom Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan, Esemka dinyatakan belum memenuhi ambang batas emisi CO dengan limit 5 g/km dan HC+NOX dengan limit 0,70 g/km.

"CO Esemka baru bisa mencapai 11,63 g/km dan untuk HC+NOX esemka baru mencapai 2,69 g/km," ujar Bambang.

Selain uji emisi, Esemka juga belum memenuhi kekurangan untuk laik jalan perihal lampu, untuk lampu Esemka harus memenuhi standar 12.000 CD (Candle Light).

"Tapi Esemka baru berhasil mencapai 10.900 CD (Candle Light) untuk kanan. Dan untuk kiri 6.700CD (Candle Light). Dan sampai saat ini mereka belum balik kemari," tambahnya.

"Kami menyarankan untuk melakukan perbaikan, atas keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 4 tahun 2009 tentang ambang batas kendaraan bermotor untuk tipe baru," ujarnya. [Sumber: Vivanews].

       saya yakin ini adalah permainan elit politik yang tidak mau Indonesia maju coba mari kita perhatikan Bus,angkot,bemo yang berkeliaran di Jakarta dinyatakan lolos uji emisi padahal kita tahu bahwa kualitas dari bus,angkot,bemo tidak lebih dari mobil esemka.bagai mana otomotif dalam negri dapat maju dan masyarakat suka dengan produk dalam negri bukan produk luar negri yang kita impor missal dari Negara jepang,german,amerika,dll apabila molai dari pemerintahnya saja TIDAK mendukung dan malah berkepentingan individu atau kelompok TERTENTU.Mari bangun cara berfikir kita untuk mendukung karya anak bangsa dan miliki rasa suka dengan produk dalam Negri terutama bagi pemerintah pusat untuk mendukung karya anak Bangsa.AYO  MAJU OTOMOTIF INDONESIA JANGAN PATAH SEMANGAT ESEMKA.
   
Sumber:
http://www.tempo.co/read/news/2012/03/02/122387532/Penyebab-Esemka-Tak-Lolos-Versi-Produsen
 http://uniqpost.com/30398/mobil-ini-buatan-anak-smk-solo/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar